ANBK: Revolusi Evaluasi Pendidikan untuk Masa Depan Indonesia
- Home
- ANBK: Revolusi Evaluasi Pendidikan untuk Masa Depan Indonesia
ANBK: Revolusi Evaluasi Pendidikan untuk Masa Depan Indonesia
Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) adalah program evaluasi pendidikan yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. ANBK menggantikan Ujian Nasional (UN) dan bertujuan untuk menilai kualitas sistem pendidikan, bukan hanya kinerja individu siswa.
Pengertian ANBK
ANBK adalah metode evaluasi berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen utama:
- Asesmen Kompetensi Minimum (AKM): Mengukur literasi membaca dan numerasi siswa.
- Survei Karakter: Mengevaluasi nilai dan sikap siswa sesuai Profil Pelajar Pancasila.
- Survei Lingkungan Belajar: Menilai aspek-aspek pendukung pendidikan di sekolah.
Dengan ketiga komponen ini, memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi pendidikan di Indonesia.
Tujuan
Tak hanya itu kini juga memiliki beberapa tujuan utama yang membedakannya dari sistem evaluasi sebelumnya:
- Meningkatkan Mutu Pendidikan: Mengukur sejauh mana siswa menguasai kompetensi dasar yang diperlukan.
- Evaluasi Sistem Pendidikan: Memberikan gambaran umum mengenai kualitas pendidikan di berbagai wilayah.
- Dasar Kebijakan: Data hasil ANBK digunakan untuk merumuskan kebijakan pendidikan yang lebih tepat dan berbasis bukti.
Perbedaan ANBK dengan Ujian Nasional
ANBK dan Ujian Nasional memiliki perbedaan mendasar, antara lain:
- Fokus: UN menilai hasil belajar siswa secara individu, sedangkan ANBK mengevaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan.
- Komponen Asesmen: ANBK mencakup AKM, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar, sementara UN hanya mengukur aspek akademik.
- Penggunaan Hasil: Hasil UN digunakan untuk kelulusan siswa, sedangkan hasil ANBK untuk perbaikan sistem pendidikan.
3 Komponen dalam ANBK
1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
AKM adalah bagian utama dari komponen yang mengukur dua kompetensi dasar:
- Literasi Membaca: Kemampuan memahami, menganalisis, dan merefleksikan berbagai teks.
- Numerasi: Kemampuan menggunakan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.
2. Survei Karakter
Survei ini bertujuan untuk menilai nilai-nilai karakter siswa, seperti integritas, gotong royong, dan semangat kebangsaan. Survei ini mendukung pembentukan Profil Pelajar Pancasila.
3. Survei Lingkungan Belajar
Survei ini mengevaluasi kondisi lingkungan sekolah, termasuk:
- Kualitas pengajaran guru.
- Interaksi antara siswa dan guru.
- Ketersediaan fasilitas pendidikan.
Pelaksanaan ANBK
Dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada beberapa jenjang pendidikan:
- Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).
- Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).
- Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah (MA).
Pelaksanaan yang dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer dan jaringan internet. Sekolah dapat memilih jadwal pelaksanaan sesuai dengan kesiapan teknis masing-masing.
Persiapan Sekolah dan Siswa
Untuk memastikan pelaksanaan berjalan lancar, sekolah dan siswa perlu mempersiapkan beberapa hal:
- Persiapan Teknis: Menyediakan komputer dan jaringan internet yang memadai.
- Pelatihan Guru: Guru perlu memahami teknis pelaksanaan dan materi ANBK.
- Latihan Soal: Siswa diberikan latihan soal AKM untuk familiarisasi.
- Simulasi ANBK: Beberapa sekolah mengadakan simulasi sebagai latihan teknis dan mental.
Tantangan dalam Pelaksanaan ANBK
ANBK menghadapi beberapa tantangan, di antaranya:
- Keterbatasan Infrastruktur: Tidak semua sekolah memiliki fasilitas komputer dan internet.
- Kesenjangan Kesiapan: Perbedaan kesiapan antara sekolah di kota dan desa.
- Pengolahan Data: Proses pengolahan data dalam jumlah besar memerlukan waktu dan tenaga.
Dampak ANBK terhadap Pendidikan di Indonesia
Sejak diterapkan, Kini membawa dampak positif pada sistem pendidikan, seperti:
- Penyempurnaan Kurikulum: Hasil ANBK digunakan untuk menyempurnakan kurikulum pendidikan.
- Peningkatan Kualitas Guru: Guru didorong untuk mengadopsi metode pengajaran yang lebih efektif.
- Kesadaran akan Kompetensi Dasar: Literasi dan numerasi kini menjadi fokus utama dalam pembelajaran.
Melangkah ke Depan: Masa Depan Pendidikan Indonesia dengan ANBK
ANBK merupakan langkah inovatif dalam sistem evaluasi pendidikan nasional. Program ini memberikan data berharga yang membantu pemerintah merancang kebijakan pendidikan yang lebih efektif dan merata. Dengan pendekatan berbasis bukti, ANBK diharapkan mampu memperbaiki kualitas pendidikan di berbagai daerah, menciptakan peluang yang lebih baik bagi siswa, dan membangun generasi muda yang kompeten di era global.
Melalui pelaksanaan yang konsisten dan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia memiliki potensi untuk menghadirkan pendidikan berkualitas tinggi yang inklusif dan berkelanjutan.
- Share