Filipina Memanas: Wakil Presiden Sara Duterte Ancam Nyawa Presiden Marcos Jr.
- Home
- Filipina Memanas: Wakil Presiden Sara Duterte Ancam Nyawa Presiden Marcos Jr.
Filipina Memanas: Wakil Presiden Sara Duterte Ancam Nyawa Presiden Marcos Jr.
Situasi politik di Filipina memanas setelah Wakil Presiden Sara Duterte secara terbuka mengancam akan membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr. Pernyataan kontroversial ini memicu kekhawatiran mengenai stabilitas pemerintahan dan masa depan politik negara tersebut.
Latar Belakang Perseteruan
Hubungan antara Sara Duterte dan Ferdinand Marcos Jr. awalnya terlihat harmonis, terutama setelah keduanya memenangkan pemilihan pada tahun 2022. Namun, ketegangan mulai muncul ketika Duterte mengundurkan diri dari kabinet Marcos pada Juni 2024, mengindikasikan perpecahan dalam aliansi politik mereka.
Pernyataan Mengancam dari Sara Duterte
Dalam sebuah konferensi pers pada November 2024, Sara Duterte mengeluarkan pernyataan mengejutkan dengan mengancam akan membunuh Presiden Marcos Jr., istrinya, dan Ketua DPR Martin Romualdez jika dirinya dibunuh. Pernyataan ini dianggap serius oleh Komando Keamanan Presiden, yang segera meningkatkan pengamanan bagi presiden dan keluarganya.
Reaksi Pemerintah dan Publik
Pemerintah Filipina merespons dengan meningkatkan langkah-langkah keamanan dan memulai penyelidikan atas ancaman tersebut. Penasihat Keamanan Nasional Eduardo Ano menekankan bahwa setiap ancaman terhadap kehidupan presiden adalah masalah keamanan nasional yang serius.
Publik dan pengamat politik menyatakan keprihatinan mendalam atas pernyataan Duterte, mengingat dampaknya terhadap stabilitas politik dan keamanan nasional. Beberapa pihak menilai bahwa pernyataan tersebut mencerminkan perpecahan mendalam dalam pemerintahan dan dapat mempengaruhi kepercayaan publik terhadap kepemimpinan nasional.
Dampak Terhadap Stabilitas Politik
Ancaman terbuka dari seorang wakil presiden terhadap presiden merupakan kejadian langka dan berpotensi mengganggu stabilitas politik. Ketegangan ini terjadi menjelang pemilihan paruh waktu pada Mei 2025, yang dianggap sebagai ujian popularitas Presiden Marcos dan kesempatan baginya untuk memperkuat kekuasaan serta mempersiapkan penerus sebelum masa jabatannya berakhir pada 2028.
Alasan Mengapa Sara Duterte Ingin Membunuh Presiden Marcos Jr
Ketegangan politik di Filipina meningkat tajam setelah Wakil Presiden Sara Duterte mengancam akan membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr., istrinya Liza Araneta-Marcos, dan Ketua DPR Martin Romualdez jika dirinya dibunuh. Ancaman ini muncul setelah penahanan Kepala Staf Duterte, Zuleika Lopez, oleh anggota DPR yang bersekutu dengan Marcos, yang dituduh menghambat penyelidikan kongres terkait dugaan penyalahgunaan anggaran oleh Duterte.
Duterte menuduh Marcos, istrinya, dan Romualdez terlibat dalam korupsi dan ketidakmampuan, serta melakukan penganiayaan politik terhadap keluarganya dan para pendukungnya. Perseteruan politik antara presiden dan wakil presiden ini semakin intensif sejak Duterte mengundurkan diri dari kabinet Marcos pada Juni 2024.
Ancaman terbuka dari seorang wakil presiden terhadap presiden merupakan kejadian langka dan berpotensi mengganggu stabilitas politik. Ketegangan ini terjadi menjelang pemilihan paruh waktu pada Mei 2025, yang dianggap sebagai ujian popularitas Presiden Marcos dan kesempatan baginya untuk memperkuat kekuasaan serta mempersiapkan penerus sebelum masa jabatannya berakhir pada 2028.
- Share