Hukum-Hukum Tajwid: Kunci Memperindah dan Memurnikan Bacaan Al-Qur’an
- Home
- Hukum-Hukum Tajwid: Kunci Memperindah dan Memurnikan Bacaan Al-Qur’an

Hukum-Hukum Tajwid: Kunci Memperindah dan Memurnikan Bacaan Al-Qur’an
Tajwid adalah ilmu yang sangat penting dalam membaca Al-Qur’an. Dengan memahami hukum-hukum tajwid, seorang muslim dapat melafalkan ayat-ayat suci dengan benar, indah, dan penuh makna. Tidak hanya memperindah bacaan, tajwid juga menjaga makna ayat agar tidak berubah. Artikel ini akan membahas pengertian tajwid, macam-macam hukum tajwid, penjelasan contoh, serta tips mempelajari tajwid dengan efektif.
Pengertian Tajwid dan Pentingnya dalam Membaca Al-Qur’an

Sebelum membahas detail hukum-hukum tajwid, penting untuk memahami apa itu tajwid. Kata “tajwid” berasal dari bahasa Arab, yang berarti “membaguskan” atau “memperindah”. Dalam konteks membaca Al-Qur’an, tajwid berarti mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya (makhraj) disertai sifat-sifatnya yang benar.
Tujuan dan Manfaat Belajar Hukum Tajwid
Tajwid berfungsi agar bacaan Al-Qur’an:
- Sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
- Tidak merubah arti dan makna ayat.
- Lebih indah didengar dan menambah kekhusyukan.
- Menjaga lisan dari kesalahan membaca.
Opini Penulis:
Menurut saya, tajwid bukan sekadar aturan, tapi juga seni. Setiap orang yang membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar akan merasakan getaran keindahan dan kedalaman maknanya.
Hukum-Hukum Tajwid Dasar dalam Al-Qur’an

Ilmu tajwid memiliki beberapa hukum utama yang wajib dipahami oleh setiap pembaca Al-Qur’an. Hukum-hukum ini berkaitan dengan cara pengucapan huruf, tempat keluar huruf (makhraj), dan sifat-sifat huruf.
Hukum Tajwid Nun Sukun dan Tanwin
Hukum ini berlaku saat nun sukun (نْ) atau tanwin (ــًـ, ــٍـ, ــٌـ) bertemu dengan huruf tertentu. Ada empat hukum bacaan, yaitu:
1. Izhar
Izhar artinya “jelas”. Jika nun sukun atau tanwin bertemu salah satu huruf izhar (ء، ه، ع، ح، غ، خ), maka dibaca jelas tanpa dengung.
Contoh:
مِنْ هَادٍ
2. Idgham
Idgham artinya “meleburkan”. Jika nun sukun/tanwin bertemu salah satu huruf idgham (ي، ر، م، ل، و، ن), maka huruf nun/tanwin dilebur ke huruf setelahnya, ada yang dengung dan ada yang tidak.
- Idgham Bighunnah (dengung): ي، ن، م، و
- Idgham Bilaghunnah (tanpa dengung): ل، ر
Contoh:
مِنْ وَلِيٍّ
مِنْ رَبِّهِمْ
3. Iqlab
Iqlab artinya “mengganti”. Jika nun sukun/tanwin bertemu huruf ب (ba), maka nun/tanwin diubah menjadi bunyi “m” dan dibaca dengung.
Contoh:
أَنْبِئْهُمْ
4. Ikhfa
Ikhfa artinya “menyembunyikan”. Jika nun sukun/tanwin bertemu dengan salah satu dari 15 huruf ikhfa, maka dibaca samar-samar di antara jelas dan dengung.
Contoh:
مِنْ شَرٍّ
Opini Penulis:
Saya berpendapat, memahami hukum nun sukun dan tanwin adalah pondasi utama dalam membaca Al-Qur’an. Sering kali kesalahan bacaan bermula dari kurangnya perhatian pada bagian ini.
Hukum Tajwid Mim Sukun
Selain nun sukun, hukum tajwid juga berlaku pada mim sukun (مْ) yang bertemu huruf-huruf tertentu.
1. Ikhfa Syafawi
Jika mim sukun bertemu dengan huruf ب (ba), maka dibaca samar-samar dengan dengung.
Contoh:
يَرْمِمْ بِهِ
2. Idgham Mimi
Jika mim sukun bertemu dengan mim (م), maka dibaca dengan didengungkan dan dilebur.
Contoh:
كَمْ مِمَّنْ
3. Izhar Syafawi
Jika mim sukun bertemu selain mim dan ba, maka dibaca jelas di bibir tanpa dengung.
Contoh:
عَلَيْهِمْ قِتَالٌ
Opini Penulis:
Banyak yang menyepelekan hukum mim sukun, padahal jika salah bisa mengubah arti ayat. Latihan pengucapan secara berulang akan sangat membantu.
Hukum Tajwid Mad (Panjang Bacaan)
Mad adalah hukum memperpanjang bacaan pada huruf-huruf tertentu. Hukum mad dibagi menjadi mad thabi’i (mad asli) dan mad far’i (mad tambahan).
1. Mad Thabi’i
Mad thabi’i adalah mad dasar, dibaca panjang dua harakat (ketukan) ketika ada huruf alif mati setelah fathah, ya’ mati setelah kasrah, atau waw mati setelah dhammah.
Contoh:
قَالُوا
الْمَجِيدِ
2. Mad Far’i
Mad far’i merupakan mad tambahan yang muncul karena sebab tertentu, seperti hamzah atau sukun setelah mad. Ada banyak jenisnya, seperti mad wajib muttashil, mad jaiz munfashil, dan lain-lain.
Contoh:
جَاءَ (mad wajib muttashil)
فِي أُذُنَيْهِ (mad jaiz munfashil)
Opini Penulis:
Memahami dan mempraktekkan mad menambah keindahan dan ketepatan bacaan Al-Qur’an. Bacaan yang tepat akan terasa lebih merdu dan bermakna.
Hukum Lam dan Ra
Ada hukum khusus dalam membaca huruf lam dan ra yang dipengaruhi harakat atau huruf di sekitarnya.
1. Hukum Lam Tafkhim dan Tarqiq
- Lam Tafkhim (tebal): Pada lafaz Allah, jika sebelumnya ada fathah atau dhammah.
- Lam Tarqiq (tipis): Pada lafaz Allah, jika sebelumnya ada kasrah.
Contoh:
اللَّهُ (tebal)
بِسْمِ اللَّهِ (tipis)
2. Hukum Bacaan Ra
- Tafkhim (tebal): Jika ra berharakat fathah/dhammah, atau sukun setelah huruf berharakat fathah/dhammah.
- Tarqiq (tipis): Jika ra berharakat kasrah, atau sukun setelah huruf berharakat kasrah.
Contoh:
رَبُّكَ (tebal)
فِرْعَوْنَ (tipis)
Opini Penulis:
Saya pribadi sering berlatih membedakan bacaan lam dan ra agar bacaan tetap sesuai dengan kaidah, karena pengucapan yang salah bisa mengurangi keindahan Al-Qur’an.
Cara Mudah Mempelajari Tajwid untuk Pemula

Banyak orang merasa tajwid itu sulit, padahal jika dipelajari sedikit demi sedikit akan terasa mudah dan menyenangkan.
Latihan Rutin dan Mendengarkan Qari’
Biasakan berlatih membaca Al-Qur’an setiap hari dan dengarkan bacaan qari’ yang sudah mahir. Imitasi suara, panjang-pendek, dan intonasi mereka bisa jadi cara belajar yang efektif.
Ikuti Pengajian atau Kelas Tajwid
Mengikuti kelas atau pengajian tajwid membantu belajar secara terarah dan mendapat koreksi langsung dari guru.
Manfaatkan Buku dan Aplikasi Tajwid
Banyak buku, aplikasi, dan video digital yang dapat membantu belajar tajwid dengan interaktif.
Opini Penulis:
Menurut saya, kunci sukses belajar tajwid adalah kesabaran dan konsistensi. Jangan malu bertanya atau belajar dari kesalahan, karena kesempurnaan bacaan didapat dari latihan berulang-ulang. Baca juga tentang Keutamaan Menjaga Wudhu Sepanjang Hari.
Menjaga Kemurnian dan Keindahan Bacaan Al-Qur’an
Hukum-hukum tajwid merupakan aturan yang menjaga kemurnian dan keindahan bacaan Al-Qur’an. Memahami hukum nun sukun, mim sukun, mad, serta lam dan ra adalah dasar penting agar bacaan sesuai tuntunan. Dengan belajar tajwid secara bertahap, melatih pengucapan, dan memperbanyak mendengar qari’, siapa pun bisa membaca Al-Qur’an dengan indah dan benar.
Sebagai penulis, saya percaya ilmu tajwid adalah kunci untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an. Mari mulai belajar dan mengamalkan tajwid, agar setiap ayat yang kita baca membawa kebaikan dan keberkahan dalam hidup.
- Share