Kapolda Jabar Instruksikan Sikat Geng Motor: Aksi Tegas Kepolisian Jawa Barat
- Home
- Kapolda Jabar Instruksikan Sikat Geng Motor: Aksi Tegas Kepolisian Jawa Barat

Kapolda Jabar Instruksikan Sikat Geng Motor: Aksi Tegas Kepolisian Jawa Barat
Fenomena kejahatan jalanan yang melibatkan geng motor masih menjadi momok di sejumlah kota di Jawa Barat. Tak hanya meresahkan masyarakat, kejahatan yang dilakukan kelompok ini kerap menimbulkan korban luka hingga jiwa. Menyikapi keresahan publik, Kapolda Jabar, Irjen Pol. Rudi Setiawan, akhirnya menginstruksikan seluruh jajaran kepolisian untuk bertindak tegas untuk menyikat habis geng motor tanpa kompromi. Arahan ini menjadi penegasan komitmen kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Eskalasi Aksi Geng Motor di Jawa Barat

Dalam kurun awal 2025, angka kejahatan jalanan yang dilakukan geng motor naik signifikan. Kawasan Bandung Raya, Bekasi, Cimahi, Karawang, hingga Cirebon masuk zona merah rawan konvoi liar, balap liar, perkelahian antargeng, hingga penyerangan brutal. Polisi mencatat, lebih dari 120 kasus kekerasan dan perusakan properti terkait geng motor terjadi hanya dalam enam bulan terakhir.
Masyarakat pun semakin waspada, bahkan trauma, untuk keluar malam hari. Banyak pelaku usaha membatasi jam operasional dan warga memilih memperketat keamanan lingkungan. Di media sosial, keluhan dan video aksi brutal geng motor viral dan menjadi trending topic nasional.
Tekanan Publik dan Sikap Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah bersama DPRD dan tokoh masyarakat secara terbuka meminta Polda Jabar bertindak lebih tegas. Laporan masyarakat membanjiri kantor polisi, hotline pengaduan, hingga kanal media sosial kepolisian. Rapat koordinasi antara Polri, Satpol PP, dan jajaran pemerintahan kota/kabupaten pun digelar intensif untuk memetakan zona rawan dan pola pergerakan geng motor.
Instruksi Tegas Kapolda: Sikat Habis Geng Motor

Dalam gelar pasukan dan sejumlah konferensi pers, Kapolda Jabar menegaskan instruksi: sikat geng motor tanpa kompromi. Seluruh Kapolres dan anggota diinstruksikan meningkatkan patroli, razia, serta penindakan hukum secara sistematis.
Polisi diperintahkan melakukan penangkapan di lokasi rawan, membubarkan konvoi liar, serta menyita senjata tajam, senjata api rakitan, dan kendaraan tanpa kelengkapan surat. Selain tindakan preventif, penegakan hukum diterapkan keras sesuai KUHP dan UU Darurat.
“Tidak ada ruang bagi geng motor di Jawa Barat. Setiap pelaku kejahatan jalanan akan kami proses tegas. Keselamatan warga adalah prioritas,” tegas Irjen Pol. Rudi Setiawan.
Kolaborasi dengan Pemda dan Masyarakat
Kapolda Jabar juga bekerja sama dengan Satpol PP, pemerintah daerah, dan tokoh agama. Edukasi diberikan di sekolah, pesantren, hingga komunitas muda untuk mencegah rekrutmen anggota baru. Program rehabilitasi dan pelatihan kerja digulirkan bagi eks anggota geng motor yang ingin kembali ke jalan yang benar.
Hasil Operasi dan Dampaknya

Dalam empat bulan terakhir, Polri bersama jajaran Polda Jabar berhasil mengamankan lebih dari 2.300 orang diduga anggota geng motor. Ratusan senjata tajam, 40 senjata api rakitan, serta 500 lebih kendaraan bodong berhasil disita.
Data Polda Jabar menunjukkan, terjadi penurunan aksi kekerasan jalanan hingga 37 persen sejak operasi masif digelar. Banyak wilayah mulai aman, warga kembali beraktivitas malam hari tanpa rasa takut. Pelaku-pelaku yang masih di bawah umur diarahkan ke balai rehabilitasi anak dan bimbingan psikologi.
Apresiasi Publik dan Dukungan Komunitas
Respon masyarakat sangat positif terhadap kebijakan Kapolda Jabar. Banyak RT/RW dan forum warga secara mandiri membentuk satuan tugas keamanan lingkungan. Tokoh agama, komunitas motor resmi, hingga LSM anti-kejahatan aktif dalam edukasi pencegahan geng motor. Pemerintah provinsi pun mengalokasikan anggaran khusus untuk mendukung program anti-geng motor, baik di bidang edukasi, olahraga, maupun pelatihan keterampilan.
Tantangan dan Strategi Lanjutan
Kapolda Jabar menegaskan, penindakan hanya solusi jangka pendek. Pencegahan jauh lebih penting. Orang tua diminta aktif memantau pergaulan anak dan lingkungan. Sekolah dan pesantren didorong memperkuat pendidikan karakter serta mengajarkan bahaya geng motor sejak dini.
Banyak kasus kejahatan bermula dari pergaulan bebas dan minimnya kontrol keluarga. Dengan perhatian dan kasih sayang, remaja lebih mudah diarahkan ke kegiatan positif seperti olahraga, seni, dan wirausaha muda.
Digitalisasi Pengaduan dan Smart Patrol
Kapolda Jabar mengembangkan aplikasi pengaduan online dan hotline 24 jam. Masyarakat dapat melapor secara anonim jika melihat aksi geng motor atau kejahatan jalanan lain. Selain itu, teknologi CCTV dan smart patrol berbasis data analytics mulai diterapkan untuk mendeteksi pergerakan kelompok motoris secara real time. Baca juga tentang Sidang Nikita Mirzani.
Harapan untuk Jawa Barat yang Aman dan Kondusif
Kapolda Jabar intruksikan penanganan geng motor harus menjadi gerakan bersama. Selain aksi penegakan hukum, dibutuhkan komitmen jangka panjang dari pemerintah, aparat, sekolah, keluarga, hingga dunia usaha. Jawa Barat diharapkan tidak hanya bebas dari geng motor, tapi juga menjadi provinsi yang ramah anak, aman beraktivitas malam hari, dan menjadi inspirasi keamanan lingkungan bagi daerah lain.
- Share