JAKARTA – Lembaga Penelitian Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan empat pimpinan partai politik (Parpol) yang akan menjadi king maker atau penentu peta politik pada Pilpres atau Pilpres 2024 memiliki dilema tersendiri.
Empat raja itu yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (AH).
Kemudian Presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Partai NasDem Surya Paloh.
Dalam hasil LSI Denny JA, masing-masing dari empat kingmaker menghadapi dilema menjelang pemilihan presiden 2024.
Misalnya, Surya Baloh mengalami dilema apakah Partai NasDem akan keluar dari kabinet baru Indonesia untuk mengangkat Anis Baswedan sebagai capres (kandidat).
“Dilema Surya Balu, misalnya, tetap di pemerintahan atau keluar dari pemerintahan sampai jelas bahwa NasDem Anies menginginkan perubahan.
Sementara itu, Megawati menghadapi dilema dalam mengidentifikasi calon wakil presiden (Kawabris) yang mewakili Prabowo Subianto antara Puan Maharani dan Jangar Pranow.
Megawati juga dilema, meninggalkan Prabowo dan membiarkan kader NDP mencalonkan diri sebagai presiden.
Misalnya, dilema Megawati adalah Ms.
Menjadi calon wakil presiden Prabowo (Labwan atau Jangar) di Pengurus Partai Progresif Demokratik, atau mencalonkan diri sebagai Presiden di Prabowo dan Pengurus Partai Progresif Demokratik.
Begitu pula dengan LSI Denny JA Airlangga. LSI Denny JA mengatakan koordinator ekonomi Indonesia itu sedang dilema apakah akan mencalonkan diri sebagai presiden, tetapi peluangnya untuk menang kecil.
“Dilema Airlangga Hartarto, misalnya, fokus mencalonkan diri sebagai presiden (namun belum terlalu elektoral) atau menjadi calon wakil presiden dari calon presiden dengan persentase kemenangan tertinggi,” kata LSI Denny. ulang.
Berbicara soal Prabowo, LSI Denny JA menyebut pada Pilpres 2019 lalu, Presiden Joko Widodo atau lawan politik Jokowi kesulitan menemukan celah di luar mitra koalisinya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Misalnya, dilema Prabowo adalah sulitnya mencari calon wakil presiden non-PKK. Sedangkan PKK ngotot agar Kak Amin menjadi Kawaber,” ujar LSI Denny JA.
Survei ini dilakukan sebagai survei kualitatif antara 10-19 Oktober 2022. Survei berskala nasional ini menggunakan 1.200 responden dari 34 provinsi di Indonesia.
Wawancara dilakukan secara tatap muka (face to face). Margin of error (Moe) untuk survei ini adalah +/- 2,9%.
Sedangkan kajian kualitatif dilakukan melalui analis media, focus group discussion (FGD), dan wawancara mendalam pada Desember 2022.