Larangan dalam Menjalankan Ibadah Puasa: Panduan untuk Mencapai
- Home
- Larangan dalam Menjalankan Ibadah Puasa: Panduan untuk Mencapai
Larangan dalam Menjalankan Ibadah Puasa: Panduan untuk Mencapai
Larangan dalam Menjalankan Ibadah Puasa: Panduan untuk Mencapai Puasa adalah salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat. Sebagai ibadah yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT, puasa tidak hanya sebatas menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga diri dari segala bentuk perbuatan yang dapat merusak atau membatalkan ibadah tersebut. Dalam Islam, terdapat sejumlah larangan yang harus dihindari selama menjalankan puasa agar ibadah ini dapat diterima dan membawa pahala maksimal. Artikel ini akan membahas secara rinci larangan dalam menjalankan ibadah puasa, dalil-dalil yang mendasarinya, dan cara menjaga kualitas puasa.
Makna dan Tujuan Ibadah Puasa
Puasa dalam Islam bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga latihan spiritual untuk meningkatkan ketakwaan. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT:
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
(QS. Al-Baqarah: 183)
Ketakwaan hanya dapat dicapai jika puasa dilakukan dengan benar, yaitu dengan menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa.
Larangan yang Membatalkan Puasa
Ada beberapa larangan utama yang secara langsung membatalkan puasa. Larangan ini bersifat mutlak, sehingga jika dilakukan, maka puasa seseorang dianggap batal.
1. Makan dan Minum dengan Sengaja
Makan dan minum merupakan larangan utama dalam puasa. Namun, jika dilakukan karena lupa, maka tidak membatalkan puasa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Apabila seseorang lupa, lalu dia makan atau minum, maka hendaklah dia menyempurnakan puasanya, karena sesungguhnya Allah telah memberinya makan dan minum.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Melakukan Hubungan Suami Istri di Siang Hari
Melakukan hubungan intim antara suami dan istri di siang hari bulan Ramadan akan membatalkan puasa. Pelakunya wajib membayar kaffarah (tebusan), yaitu:
- Membebaskan seorang budak (jika ada), atau
- Berpuasa dua bulan berturut-turut, atau
- Memberi makan 60 orang miskin.
Dalil tentang hal ini terdapat dalam hadits sahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
3. Muntah dengan Sengaja
Muntah yang disengaja, seperti memasukkan jari ke tenggorokan untuk memicu muntah, akan membatalkan puasa. Namun, jika muntah terjadi secara tidak sengaja, puasa tetap sah.
4. Haid dan Nifas
Wanita yang sedang haid atau nifas dilarang berpuasa. Jika haid atau nifas datang di tengah hari puasa, maka puasanya otomatis batal, dan ia wajib mengganti puasa di hari lain.
5. Merokok atau Menghirup Asap Beraroma Tajam dengan Sengaja
Merokok termasuk dalam aktivitas yang membatalkan puasa karena dianggap memasukkan zat ke dalam tubuh. Begitu pula dengan menghirup sesuatu yang beraroma tajam dengan sengaja, seperti uap atau gas.
Larangan yang Tidak Membatalkan tetapi Mengurangi Pahala
Selain larangan yang membatalkan puasa, terdapat pula perbuatan yang tidak membatalkan, tetapi dapat mengurangi pahala puasa. Perbuatan ini termasuk kategori dosa dan bertentangan dengan tujuan puasa untuk mendidik jiwa dan meningkatkan ketakwaan.
1. Berbohong dan Berkata Kotor
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dosa, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minumnya.”
(HR. Bukhari)
Perkataan dusta, fitnah, dan ucapan kotor sangat dilarang selama berpuasa karena dapat merusak nilai ibadah.
2. Bertengkar dan Marah Berlebihan
Puasa adalah waktu untuk menahan hawa nafsu, termasuk emosi. Rasulullah SAW mengajarkan agar seseorang yang berpuasa dan diajak bertengkar cukup menjawab dengan, “Aku sedang berpuasa.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
3. Ghibah (Menggunjing)
Menggunjing adalah dosa besar yang tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga menghapus pahala puasa. Firman Allah SWT:
“Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik.”
(QS. Al-Hujurat: 12)
4. Menghabiskan Waktu untuk Hal yang Tidak Bermanfaat
Selama puasa, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan shalat sunnah. Menghabiskan waktu dengan kegiatan sia-sia, seperti menonton hiburan yang tidak bermanfaat atau bermain game berlebihan, dapat mengurangi keberkahan puasa.
Cara Menjaga Kualitas Puasa
Agar puasa menjadi ibadah yang sempurna dan diterima oleh Allah SWT, umat Muslim dianjurkan untuk menjauhi larangan-larangan tersebut dan menjaga kualitas puasa dengan beberapa langkah berikut:
1. Memperbanyak Ibadah Sunnah
Selain menjalankan puasa wajib, perbanyak ibadah sunnah seperti shalat tahajud, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah.
2. Menjaga Lisan dan Hati
Hindari berkata kasar, menggunjing, atau mencela orang lain. Sebaliknya, isi hari dengan dzikir dan doa.
3. Berbuka dan Sahur dengan Cara yang Sunnah
Rasulullah SAW menganjurkan berbuka dengan kurma dan air putih serta tidak berlebihan dalam makan. Sahur juga sangat dianjurkan karena mengandung keberkahan.
“Makan sahurlah kalian, karena di dalam sahur terdapat keberkahan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
4. Bersabar dan Menahan Hawa Nafsu
Puasa adalah ujian kesabaran, baik terhadap godaan fisik maupun emosional. Bersabar akan membawa pahala besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Menjaga Kesucian Ibadah Puasa
Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga latihan spiritual untuk meningkatkan ketakwaan. Larangan dalam puasa bertujuan untuk menjaga kesucian ibadah dan mendidik umat Muslim agar mampu mengendalikan hawa nafsu. Dengan menjauhi larangan yang membatalkan maupun yang mengurangi pahala, puasa akan menjadi ibadah yang sempurna dan mendatangkan keberkahan. Semoga kita semua dapat menjalankan puasa dengan baik dan mendapatkan ridha Allah SWT.
- Share