Masjid Tertua di Jabar: Menelusuri Jejak Islam di Tanah Sunda
- Home
- Masjid Tertua di Jabar: Menelusuri Jejak Islam di Tanah Sunda

Masjid Tertua di Jabar: Menelusuri Jejak Islam di Tanah Sunda
Masjid tertua di Jabar, dengan kekayaan budaya dan sejarahnya, menjadi salah satu wilayah penting dalam perkembangan Islam di Indonesia. Di provinsi ini, banyak berdiri masjid-masjid tua yang bukan hanya menjadi tempat ibadah, melainkan juga saksi bisu dari penyebaran agama Islam sejak ratusan tahun lalu.
Masjid tertua di Jabar menyimpan nilai sejarah, budaya, dan arsitektur yang sangat berharga. Bagi para penikmat wisata religi maupun pencinta sejarah Nusantara, mengunjungi masjid-masjid ini adalah cara terbaik untuk memahami bagaimana nilai-nilai keislaman ditanamkan dan disebarkan secara damai dan harmonis. Berikut adalah beberapa masjid tertua dan paling bersejarah di Jawa Barat yang masih berdiri kokoh hingga kini.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa – Cirebon

Dibangun pada tahun 1480 oleh Sunan Gunung Jati bersama para Wali Songo, Masjid Agung Sang Cipta Rasa dianggap sebagai masjid tertua di Jawa Barat. Terletak di kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon, masjid ini memiliki arsitektur khas perpaduan budaya Islam, Jawa, dan Hindu. Keunikan lainnya adalah tradisi adzan yang dikumandangkan oleh tujuh orang muazin secara serempak, simbol kuat dari kebersamaan dan keberagaman.
Ciri Khas:
- Dibangun dengan batu bata merah tanpa semen
- Mihrab dan mimbar asli dari abad ke-15
- Pintu masuk rendah sebagai simbol kerendahan hati
- Terdapat sumur kuno di halaman yang dipercaya memiliki nilai spiritual
Masjid tertua di Jabar ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan Islam dan kegiatan dakwah yang berkelanjutan sejak ratusan tahun silam. Sampai saat ini, masjid masih aktif dan menjadi salah satu destinasi utama wisata religi di Cirebon.
Masjid Agung Banten – Perbatasan Jabar-Banten

Masjid tertua di Jabar, meskipun secara administratif berada di Provinsi Banten, Masjid Agung Banten memiliki keterkaitan sejarah erat dengan wilayah Cirebon dan Pajajaran karena dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin, putra dari Sunan Gunung Jati. Dibangun pada tahun 1566, masjid ini mencerminkan kekuatan dakwah Islam yang menjangkau seluruh wilayah barat Pulau Jawa.
Ciri Khas:
- Menara mirip mercusuar setinggi 24 meter yang bisa dinaiki
- Atap susun lima menyerupai pagoda, menandakan akulturasi budaya
- Kompleks makam para Sultan Banten dan keluarga kerajaan
- Dikelilingi taman serta area peziarahan yang ramai dikunjungi
Masjid ini menjadi simbol kejayaan Kesultanan Banten dan masih menjadi tempat ziarah serta kegiatan keagamaan hingga kini.
Masjid Tertua di Jabar: Masjid Agung Garut

Masjid tertua di Jabar, didirikan pada tahun 1813 dan menjadi pusat dakwah Islam di wilayah Priangan Timur. Terletak di pusat kota Garut, masjid ini berperan penting dalam penyebaran ajaran Islam sekaligus pengembangan budaya Sunda Islam. Arsitekturnya menonjolkan gaya kolonial Belanda yang dipadukan dengan bentuk atap tumpang khas masjid Jawa, menciptakan suasana klasik yang kental dengan nuansa sejarah. Baca juga tentang Liburan Keluarga Seru di Garut Dinoland.
Ciri Khas:
- Terletak di pusat kota Garut dan dekat dengan kantor pemerintahan
- Renovasi mempertahankan bentuk asli dengan sentuhan modern
- Fungsional sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat
- Memiliki ruang serbaguna untuk kegiatan komunitas
Masjid Tertua di Jabar: Masjid Agung Tasikmalaya

Dibangun pada masa kolonial, masjid ini menjadi pusat kegiatan keislaman bagi warga Tasikmalaya sejak abad ke-19. Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat aktivitas sosial, pendidikan, dan kebudayaan di wilayah Priangan Timur.
Ciri Khas:
- Tiga buah kubah utama dengan arsitektur khas Timur Tengah
- Pilar besar dari kayu jati asli yang masih berdiri tegak
- Halaman luas sebagai tempat kegiatan masyarakat dan bazar Ramadan
- Tersedia ruang perpustakaan Islam dan madrasah diniyah
Masjid Agung Sumedang – Sumedang

Masjid tertua di Jabar, didirikan oleh Pangeran Kornel sekitar abad ke-18 dan masih berdiri megah di pusat kota Sumedang. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi bagian dari sejarah perjuangan rakyat Sumedang melawan penjajahan Belanda.
Ciri Khas:
- Menara khas Sunda yang menghadap langsung ke alun-alun
- Interior dengan ornamen ukiran kayu khas Sumedang
- Lokasi strategis dekat Museum Prabu Geusan Ulun dan tempat kuliner tradisional
- Dikenal sebagai tempat berkumpulnya tokoh masyarakat dan ulama
Masjid Al-Jabbar – Bandung (Simbol Baru Peradaban Islam)

Meski bukan masjid tua, Masjid Al-Jabbar yang diresmikan tahun 2022 menjadi simbol baru kemegahan Islam di Jawa Barat. Dibangun dengan arsitektur futuristik dan menjadi bagian dari identitas modern Kota Bandung. Kehadirannya melengkapi perjalanan sejarah masjid-masjid tua di tanah Sunda.
Ciri Khas:
- Kapasitas lebih dari 30.000 jamaah, terbesar di Jabar
- Dikelilingi danau buatan dan taman edukatif
- Museum dan galeri sejarah Islam di dalam kompleks
- Ramah wisatawan, ramah anak, dan berorientasi lingkungan
Menjaga Warisan, Merawat Iman
Masjid tertua di Jabar bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga tonggak sejarah peradaban Islam yang harus dijaga keberadaannya. Keunikan arsitektur, sejarah pembangunannya, serta nilai-nilai budaya yang melekat membuat masjid-masjid ini sangat berharga untuk dilestarikan. Dalam era modernisasi seperti sekarang, penting bagi kita untuk terus merawat dan mengenalkan warisan religi ini kepada generasi muda agar mereka tidak terputus dari akar sejarahnya.
Mengunjungi masjid-masjid bersejarah ini bukan hanya tentang wisata religi, tetapi juga tentang menyelami nilai spiritual, kebudayaan, dan semangat dakwah yang telah menyebar sejak ratusan tahun lalu di tanah Pasundan. Dengan memperkenalkan dan mendokumentasikan sejarah masjid-masjid tua ini, kita ikut berperan dalam menjaga identitas dan jati diri bangsa yang berakar dari nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan.
- Share