Berdukun dalam Perspektif Islam: Larangan, Dampak, dan Pandangan Syariat
- Home
- Berdukun dalam Perspektif Islam: Larangan, Dampak, dan Pandangan Syariat
Berdukun dalam Perspektif Islam: Larangan, Dampak, dan Pandangan Syariat
Berdukun, atau praktik mencari bantuan kepada dukun untuk menyelesaikan berbagai masalah kehidupan, adalah fenomena yang telah ada sejak lama di tengah masyarakat. Meski dianggap sebagai tradisi turun-temurun di beberapa budaya, Islam memiliki pandangan tegas terhadap praktik ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu berdukun, pandangan Islam terhadapnya, dalil-dalil yang melarang praktik ini, serta dampak negatif yang ditimbulkan dari sisi spiritual dan sosial.
Apa Itu Berdukun?
Berdukun adalah aktivitas meminta bantuan kepada seseorang yang dianggap memiliki kemampuan supernatural atau ilmu gaib untuk menyelesaikan berbagai masalah. Masalah yang biasanya dibawa ke dukun mencakup:
- Penyembuhan penyakit.
- Mendapatkan rezeki atau kekayaan.
- Mencari pasangan atau jodoh.
- Melakukan santet, pelet, atau ilmu hitam kepada orang lain.
Dukun sering dikaitkan dengan kekuatan gaib, ramalan, dan praktik perdukunan yang melibatkan mantera atau ritual tertentu. Dalam banyak kasus, praktik ini bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam yang menekankan tauhid atau keesaan Allah SWT.
Pandangan Islam tentang Berdukun
Islam secara tegas melarang umatnya untuk terlibat dalam praktik perdukunan. Larangan ini didasarkan pada prinsip tauhid yang menjadi inti ajaran Islam, yaitu keyakinan bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu.
Dalil-dalil yang Melarang Berdukun
- Al-Qur’an
Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu mendekati perbuatan sihir karena mereka yang melakukannya telah membeli kesesatan dengan harga yang murah.”
(QS. Al-Baqarah: 102)
Ayat ini menunjukkan bahwa praktik sihir atau perdukunan termasuk dalam perbuatan dosa besar yang menjauhkan manusia dari kebenaran.
- Hadis Rasulullah SAW
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kufur kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad.”
(HR. Ahmad)
Hadis ini menegaskan bahwa mempercayai dukun sama dengan melakukan perbuatan kufur karena mengingkari ajaran Islam.
- Ijma’ Ulama
Mayoritas ulama sepakat bahwa berdukun atau mendatangi dukun adalah haram dan termasuk dosa besar karena bertentangan dengan prinsip keimanan.
Mengapa Berdukun Dilarang dalam Islam?
1. Bertentangan dengan Tauhid
Berdukun mengandung unsur syirik, yaitu menyekutukan Allah SWT dengan makhluk lain. Praktik ini menunjukkan ketergantungan kepada kekuatan selain Allah, yang bertentangan dengan konsep tauhid.
2. Mengandung Kebohongan
Sebagian besar klaim dukun tidak didasarkan pada kebenaran, melainkan tipu daya untuk memanfaatkan ketidaktahuan atau kelemahan orang lain. Rasulullah SAW bersabda:
“Dukun itu adalah pendusta meskipun ia berkata benar.”
(HR. Muslim)
3. Membuka Pintu Kerusakan
Berdukun sering kali melibatkan ritual yang tidak sesuai syariat, seperti penggunaan benda-benda haram, mantera syirik, atau kerja sama dengan jin. Semua ini dapat membawa dampak buruk, baik secara spiritual maupun sosial.
Dampak Negatif Berdukun
1. Rusaknya Keimanan
Berdukun membuat seseorang bergantung kepada selain Allah. Ini adalah bentuk syirik yang merupakan dosa besar dalam Islam dan dapat menyebabkan pelakunya keluar dari agama.
2. Memperburuk Masalah
Alih-alih menyelesaikan masalah, praktik perdukunan sering kali menambah kesulitan karena menggunakan cara yang tidak diberkahi Allah SWT.
3. Menyebabkan Ketergantungan
Orang yang terbiasa mendatangi dukun cenderung bergantung pada kekuatan gaib daripada berusaha dengan cara yang halal dan berdoa kepada Allah.
4. Mengganggu Kehidupan Sosial
Praktik perdukunan seperti santet atau pelet dapat merusak hubungan antarindividu, menimbulkan permusuhan, dan menciptakan ketidakpercayaan dalam masyarakat.
Alternatif yang Dianjurkan Islam
Islam memberikan solusi yang lebih baik dan halal untuk menyelesaikan masalah kehidupan, di antaranya:
- Berdoa kepada Allah SWT
Allah SWT berfirman:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan.”
(QS. Ghafir: 60)
Berdoa adalah cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya.
- Meningkatkan Amal Ibadah
Perbanyak shalat, sedekah, dan ibadah lainnya agar mendapatkan keberkahan dalam hidup. - Berkonsultasi dengan Ulama
Dalam menghadapi masalah, lebih baik meminta nasihat kepada ulama atau orang-orang saleh yang dapat memberikan solusi sesuai syariat. - Menggunakan Pengobatan Halal
Untuk penyakit fisik atau nonfisik, Islam menganjurkan pengobatan dengan cara yang halal seperti ruqyah syar’iyyah atau pengobatan medis.
Pentingnya Meninggalkan Perdukunan
Bagi umat Islam, meninggalkan praktik perdukunan adalah langkah penting untuk menjaga kemurnian tauhid. Kesadaran akan bahaya dan dosa berdukun perlu terus disosialisasikan, terutama kepada generasi muda. Pendidikan agama yang kuat juga diperlukan agar umat Islam tidak mudah tergoda oleh jalan pintas yang tidak sesuai syariat.
Perspektif Islam
Berdukun adalah praktik yang dilarang keras dalam Islam karena bertentangan dengan tauhid dan mengandung unsur syirik. Sebagai umat Muslim, kita harus menjauhkan diri dari praktik ini dan mencari solusi masalah hidup melalui jalan yang diridhai Allah SWT, seperti doa, ibadah, dan usaha yang halal. Dengan meninggalkan perdukunan, kita dapat menjaga keimanan, mendapatkan keberkahan, dan menjalani hidup sesuai ajaran Islam.
- Share