Hukum Memanjangkan Jenggot Menurut Islam: Tuntunan Syariat

  • Home
  • Hukum Memanjangkan Jenggot Menurut Islam: Tuntunan Syariat
Jenggot

Hukum Memanjangkan Jenggot Menurut Islam: Tuntunan Syariat

Hukum Memanjangkan Jenggot Menurut Islam: Tuntunan Syariat Dalam Islam, memanjangkan jenggot adalah salah satu amalan yang kerap menjadi perbincangan di kalangan umat. Ada yang menganggapnya sunnah yang sangat dianjurkan, sementara sebagian lainnya memandangnya sebagai amalan opsional. Artikel ini akan membahas secara mendalam hukum memanjangkan jenggot menurut Islam, dasar-dasar syariatnya, serta hikmah di balik amalan ini.

Dasar Hukum Memanjangkan Jenggot dalam Islam

Jenggot

Perintah dari Rasulullah SAW

Jenggot Salah satu landasan utama hukum memanjangkan jenggot adalah hadis Rasulullah SAW. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda:

“Berbedalah kalian dari kaum musyrikin, panjangkanlah jenggot dan cukurlah kumis.”

Hadis ini menjadi dasar kuat bagi sebagian ulama yang menganggap memanjangkan jenggot sebagai sunnah yang dianjurkan. Rasulullah tidak hanya memberikan perintah, tetapi juga mencontohkan dengan memelihara jenggotnya.

Pandangan Ulama

Jenggot

Pendapat ulama tentang hukum memanjangkan jenggot dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori:

  1. Wajib Sebagian ulama, seperti Imam Ahmad bin Hanbal dan ulama dalam mazhab Hanbali, berpendapat bahwa memanjangkan jenggot adalah wajib. Mereka berargumen bahwa perintah dalam hadis tersebut bersifat tegas dan harus ditaati.
  2. Sunnah Muakkadah Mazhab Syafi’i dan Maliki umumnya menganggap memanjangkan jenggot sebagai sunnah muakkadah, yaitu amalan yang sangat dianjurkan tetapi tidak sampai derajat wajib. Pendapat ini didasarkan pada pemahaman bahwa perintah Rasulullah bertujuan untuk membedakan umat Islam dari kaum musyrikin tanpa menekankan kewajiban.
  3. Mubah Sebagian kecil ulama modern memandang bahwa memanjangkan jenggot bersifat mubah atau opsional, tergantung pada konteks budaya dan kondisi individu.

Hikmah di Balik Memanjangkan Jenggot

Simbol Keislaman

Jenggot

Jenggot sering dianggap sebagai salah satu simbol identitas keislaman. Dengan memanjangkan jenggot, seorang Muslim menunjukkan komitmennya dalam mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Mengikuti Fitrah Manusia

Dalam Islam, memanjangkan jenggot dianggap sesuai dengan fitrah manusia. Rasulullah SAW bersabda:

“Sepuluh perkara termasuk fitrah: memotong kumis, memelihara jenggot…” (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa memanjangkan jenggot adalah bagian dari menjaga kesucian diri sesuai dengan fitrah yang telah Allah tetapkan.

Pembeda dari Kaum Musyrikin

Sebagaimana disebutkan dalam hadis, Rasulullah memerintahkan umat Islam untuk memanjangkan jenggot sebagai bentuk pembeda dari kaum musyrikin. Hikmah ini relevan pada masa Nabi, ketika jenggot menjadi identitas sosial dan keagamaan yang jelas.

Pertanyaan Umum Terkait Hukum Memanjangkan Jenggot

Apakah Diperbolehkan Memendekkan Jenggot?

Mayoritas ulama membolehkan memendekkan jenggot asalkan tidak mencukurnya habis. Imam Malik, misalnya, menyarankan untuk menjaga panjang jenggot agar tetap rapi dan tidak berlebihan.

Bagaimana Jika Jenggot Tidak Tumbuh?

Islam tidak membebani seseorang dengan sesuatu yang berada di luar kemampuannya. Jika seseorang tidak memiliki jenggot karena faktor genetika atau kesehatan, hal ini tidak dianggap sebagai kekurangan dalam agama.

Apakah Ada Hubungan Antara Jenggot dan Ketakwaan?

Memanjangkan jenggot adalah salah satu bentuk menjalankan sunnah, tetapi bukan satu-satunya ukuran ketakwaan. Seorang Muslim dinilai berdasarkan keimanannya, amal salehnya, dan ketaatan kepada Allah secara menyeluruh.

Relevansi Memanjangkan Jenggot di Zaman Modern

Di era modern, memanjangkan jenggot kadang dianggap sebagai tren atau ekspresi gaya hidup. Namun, bagi seorang Muslim, niat memanjangkan jenggot seharusnya dilandasi oleh keinginan untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Tantangan Sosial

Beberapa Muslim menghadapi tantangan sosial dalam memanjangkan jenggot, terutama di lingkungan yang kurang familiar dengan nilai-nilai Islam. Namun, dengan niat yang kuat dan pemahaman agama yang baik, tantangan ini bisa dihadapi dengan bijaksana.

Konteks Budaya

Islam menghargai keragaman budaya selama tidak bertentangan dengan syariat. Oleh karena itu, meskipun memanjangkan jenggot adalah sunnah, Muslim tetap harus mempertimbangkan kesesuaian dengan budaya lokal tanpa mengabaikan nilai-nilai agama.

Memanjangkan Jenggot sebagai Sunnah yang Penuh Hikmah

Hukum memanjangkan jenggot menurut Islam memiliki landasan yang kuat dalam hadis dan pandangan ulama. Meskipun terdapat perbedaan pendapat tentang derajat kewajibannya, memanjangkan jenggot tetap menjadi salah satu bentuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Dengan memahami hikmah di balik amalan ini, seorang Muslim dapat menjadikannya sebagai sarana untuk memperkuat identitas keislaman dan mendekatkan diri kepada Allah. Namun, penting untuk selalu mengedepankan akhlak yang mulia dan toleransi dalam menjalankan ajaran agama, sehingga sunnah ini tidak menjadi sumber konflik atau perpecahan.

  • Share

harrydiyantoro@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *