Kisah Nabi Musa Membelah Lautan: Mukjizat Besar yang Menginspirasi

  • Home
  • Kisah Nabi Musa Membelah Lautan: Mukjizat Besar yang Menginspirasi
Kisah Nabi Musa Membelah Lautan: Mukjizat Besar yang Menginspirasi

Kisah Nabi Musa Membelah Lautan: Mukjizat Besar yang Menginspirasi

Kisah Nabi Musa AS adalah salah satu cerita paling monumental dalam sejarah Islam, Yahudi, dan Kristen. Di antara banyak mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Musa, peristiwa membelah lautan adalah momen yang sangat ikonik. Peristiwa ini bukan hanya menunjukkan kekuasaan Allah SWT, tetapi juga menjadi simbol pembebasan dari penindasan dan kezaliman. Artikel ini akan membahas secara mendalam kisah Nabi Musa membelah lautan, mulai dari latar belakang, perjalanan menuju Laut Merah, hingga pelajaran berharga yang dapat dipetik.

Latar Belakang: Penindasan Bani Israil di Mesir

Kisah Nabi Musa

Sebelum peristiwa pembelahan laut, Nabi Musa dan Bani Israil hidup dalam penindasan di bawah kekuasaan Fir’aun. Fir’aun adalah penguasa Mesir yang terkenal zalim, mengaku sebagai tuhan, dan memperbudak kaum Bani Israil.

1. Nabi Musa diutus sebagai Rasul

Allah SWT mengutus Nabi Musa untuk menyampaikan risalah-Nya kepada Fir’aun. Nabi Musa diperintahkan untuk mengajak Fir’aun dan kaumnya menyembah Allah serta membebaskan Bani Israil dari perbudakan. Namun, Fir’aun menolak mentah-mentah seruan Nabi Musa. Bahkan, ia mengancam Musa dan memperkuat penindasannya terhadap Bani Israil.

2. Mukjizat Nabi Musa

Kisah Nabi Musa

Untuk membuktikan kerasulannya, Allah SWT memberikan Nabi Musa beberapa mukjizat, termasuk tongkat yang dapat berubah menjadi ular dan tangan yang bercahaya. Meski demikian, Fir’aun tetap keras kepala dan menantang Musa.

3. Azab untuk Fir’aun dan Mesir

Kisah Nabi Musa

Sebagai peringatan, Allah menimpakan berbagai azab kepada Fir’aun dan kaumnya, seperti banjir, belalang, kutu, darah, dan katak. Namun, Fir’aun tetap menolak untuk beriman.

Perintah Allah untuk Keluar dari Mesir

Setelah Fir’aun tidak kunjung berubah, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk membawa Bani Israil keluar dari Mesir. Perintah ini menjadi titik awal perjalanan panjang menuju kebebasan.

1. Perjalanan di Tengah Malam

Nabi Musa memimpin Bani Israil meninggalkan Mesir di malam hari untuk menghindari pasukan Fir’aun. Mereka berjalan menuju Laut Merah, sebuah tempat yang ditentukan Allah sebagai jalur keselamatan.

2. Pengejaran Pasukan Fir’aun

Kisah Nabi Musa

Ketika Fir’aun menyadari pelarian tersebut, ia memobilisasi pasukannya untuk mengejar Nabi Musa dan Bani Israil. Pasukan Fir’aun terdiri dari tentara yang kuat dan bersenjata lengkap, sementara Bani Israil adalah kaum yang lemah dan tidak bersenjata.

Mukjizat Besar: Pembelahan Laut Merah

Ketika Nabi Musa dan Bani Israil tiba di tepi Laut Merah, mereka dihadapkan pada situasi yang tampaknya mustahil. Di depan mereka terbentang lautan luas, sementara di belakang, pasukan Fir’aun semakin mendekat.

1. Kekhawatiran Bani Israil

Melihat situasi tersebut, Bani Israil mulai panik dan merasa putus asa. Mereka khawatir akan tertangkap dan dibunuh oleh pasukan Fir’aun. Namun, Nabi Musa dengan tegas menenangkan mereka:

“Sekali-kali tidak akan terjadi (keputusan buruk), sesungguhnya Tuhanku besertaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”
(QS. Asy-Syu’ara: 62)

2. Perintah Allah untuk Membelah Laut

Allah SWT kemudian memberikan wahyu kepada Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya ke laut. Dengan izin Allah, terjadilah mukjizat besar: Laut Merah terbelah, membentuk jalan kering di tengah lautan.

“Lalu Kami wahyukan kepada Musa, ‘Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.’ Maka terbelahlah lautan itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar.”
(QS. Asy-Syu’ara: 63)

3. Bani Israil Melintasi Lautan

Nabi Musa memimpin Bani Israil melintasi jalan yang terbuka di tengah Laut Merah. Mereka berjalan dengan aman di antara dinding-dinding air yang menjulang tinggi.

Kehancuran Pasukan Fir’aun

Ketika Bani Israil berhasil melintasi laut, pasukan Fir’aun dan tentaranya memasuki jalan yang sama untuk mengejar mereka. Namun, Allah SWT menunjukkan kekuasaan-Nya dengan menenggelamkan Fir’aun dan pasukannya.

1. Laut Kembali Menutup

Setelah seluruh Bani Israil selamat, Allah memerintahkan laut untuk kembali seperti semula. Pasukan Fir’aun yang masih berada di tengah laut langsung tenggelam.

“Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersama dia semuanya. Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain itu.”
(QS. Asy-Syu’ara: 65-66)

2. Akhir dari Kezaliman Fir’aun

Fir’aun, yang selama ini sombong dan menentang Allah, akhirnya binasa bersama pasukannya. Sebelum wafat, Fir’aun sempat mengakui keesaan Allah, tetapi taubatnya tidak diterima karena dilakukan di saat sakaratul maut.

Pelajaran dari Kisah Nabi Musa Membelah Laut

Kisah ini mengandung banyak hikmah yang relevan bagi kehidupan umat manusia, antara lain:

1. Keimanan kepada Allah SWT

Nabi Musa menunjukkan keyakinan yang luar biasa kepada Allah SWT meskipun berada dalam situasi sulit. Kepercayaan penuh kepada Allah menjadi kunci keselamatan.

2. Kekuasaan Allah Tidak Terbatas

Peristiwa pembelahan laut membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT. Mukjizat ini menunjukkan bahwa Allah adalah penguasa alam semesta.

3. Kebinasaan Kezaliman

Kisah Fir’aun mengajarkan bahwa kekuasaan dan kesombongan tidak akan bertahan lama. Orang-orang zalim pada akhirnya akan binasa, sementara orang-orang yang beriman akan diselamatkan.

4. Pentingnya Kepemimpinan yang Bijaksana

Nabi Musa adalah pemimpin yang tegas, bijaksana, dan penuh kasih sayang kepada kaumnya. Kepemimpinan seperti ini menjadi contoh bagi semua pemimpin dalam menjaga dan melindungi umatnya.

Mukjizat yang Menginspirasi Umat Manusia

Kisah Nabi Musa membelah Laut Merah adalah salah satu mukjizat terbesar yang mengajarkan tentang kebesaran Allah SWT, pentingnya keimanan, dan keadilan Ilahi. Mukjizat ini bukan hanya sekadar cerita sejarah, tetapi juga sumber inspirasi bagi umat manusia untuk tetap percaya kepada Allah dalam menghadapi tantangan hidup. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari kisah ini dan meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT.

  • Share

harrydiyantoro@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *