Paus Baru Terpilih: Paus Leo XIV dan Awal Era Baru Gereja Katolik
- Home
- Paus Baru Terpilih: Paus Leo XIV dan Awal Era Baru Gereja Katolik

Paus Baru Terpilih: Paus Leo XIV dan Awal Era Baru Gereja Katolik
Paus baru terpilih, setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025, Gereja Katolik Roma segera memasuki babak penting dalam sejarahnya. Proses pemilihan pemimpin spiritual umat Katolik sedunia pun dimulai melalui konklaf yang dihadiri oleh para kardinal dari seluruh penjuru dunia. Pada 8 Mei 2025, dunia akhirnya menyaksikan munculnya asap putih dari cerobong Kapel Sistina yang menandakan terpilihnya Paus baru. Ia adalah Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat yang kini dikenal sebagai Paus Leo XIV, Paus pertama dalam sejarah modern yang berasal dari Amerika Serikat.
Proses Pemilihan Paus Melalui Konklaf

Paus baru terpilih, Konklaf adalah sebuah proses pemilihan tertutup yang dilakukan oleh para kardinal Gereja Katolik berusia di bawah 80 tahun untuk memilih Paus baru. Kata “konklaf” berasal dari bahasa Latin cum clave yang berarti “dengan kunci”, mengacu pada praktik penguncian para kardinal di dalam Kapel Sistina hingga terpilih Paus.
Tahapan Pemilihan Paus
Sebelum pemungutan suara dimulai, diadakan misa khusus yang disebut Pro Eligendo Papa. Setelahnya, para kardinal mengucap sumpah kerahasiaan dan tidak diperkenankan berkomunikasi dengan dunia luar. Pemungutan suara dilakukan sebanyak empat kali sehari dan seorang kandidat harus memperoleh dua pertiga suara dari total pemilih untuk dapat terpilih.
Pada pemungutan suara keempat, Kardinal Robert Francis Prevost akhirnya memperoleh dukungan suara mayoritas. Asap putih yang mengepul dari cerobong Kapel Sistina pun menjadi simbol resmi bahwa Gereja Katolik telah memiliki Paus baru.
Siapa Paus Leo XIV?

Paus baru terpilih, Paus Leo XIV yang memiliki nama asli Robert Francis Prevost, lahir di Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Sebelum menjadi Paus, ia menjabat sebagai Prefek Dikastri untuk Para Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin. Ia juga memiliki pengalaman panjang sebagai misionaris di Peru, tempat ia dikenal sebagai pemimpin yang merakyat dan penuh perhatian terhadap kaum marjinal.
Nama Kepausan
Dengan memilih nama Leo XIV, ia tampaknya ingin melanjutkan semangat pembaruan dan kebijaksanaan dari Paus Leo XIII yang dikenal sebagai pembela keadilan sosial serta advokat dialog antara Gereja dan ilmu pengetahuan. Nama ini mencerminkan visi kepemimpinan yang tegas namun terbuka terhadap dunia modern.
Sambutan dan Reaksi Dunia

Di Lapangan Santo Petrus, ribuan umat berkumpul dan bersorak saat mendengar pengumuman resmi “Habemus Papam!” yang disampaikan oleh Kardinal Protodiakon Dominique Mamberti. Ketika Paus Leo XIV tampil di balkon Basilika Santo Petrus dan memberikan berkat Urbi et Orbi, suasana haru menyelimuti umat yang hadir.
Paus baru terpilih, para pemimpin dunia juga menyampaikan ucapan selamat. Presiden Amerika Serikat menyebut pemilihan ini sebagai “momen bersejarah bagi Gereja dan diplomasi antarnegara,” sementara Sekretaris Jenderal PBB berharap Paus Leo XIV dapat menjadi jembatan damai di tengah dunia yang penuh tantangan.
Tantangan dan Harapan Kepada Paus Baru
Isu Internal Gereja

Paus Leo XIV mewarisi sejumlah tantangan besar, termasuk perlunya reformasi kuria Vatikan, penanganan tegas terhadap skandal pelecehan seksual, serta kebijakan inklusif terhadap umat yang semakin beragam secara budaya dan sosial.
Isu Global dan Sosial
Paus baru terpilih, di tengah konflik global, krisis migrasi, dan dampak perubahan iklim, Gereja di bawah kepemimpinan baru diharapkan mampu menunjukkan peran aktif dalam isu-isu kemanusiaan. Kepedulian Leo XIV terhadap kaum miskin dan pengungsi selama bertugas di Amerika Latin menjadi modal kuat dalam menavigasi tantangan global tersebut.
Relevansi Gereja untuk Generasi Muda
Paus baru terpilih, Paus Leo XIV juga menghadapi tantangan menurunnya partisipasi kaum muda di Eropa dan Amerika. Ia diprediksi akan mendorong penggunaan media digital dan platform daring untuk menghidupkan kembali semangat spiritualitas dan pelayanan di kalangan generasi muda Katolik.
Harapan untuk Masa Depan Gereja
Pemilihan Paus dari Amerika Serikat ini bukan hanya menandai perluasan cakupan geografis Gereja, tetapi juga mencerminkan keterbukaan Vatikan terhadap perubahan dan keberagaman. Banyak pihak berharap Paus Leo XIV dapat membawa Gereja lebih dekat kepada umat di masa yang terus berubah ini, sembari tetap menjaga nilai-nilai ajaran Katolik yang mendasar.
Paus baru terpilih, dalam pidato singkatnya, Paus Leo XIV menyampaikan pesan perdamaian, solidaritas, dan pengharapan. Ia mengajak seluruh umat untuk berjalan bersama dalam semangat persaudaraan universal, menyambut dunia yang baru dengan cahaya iman dan belas kasih. Baca juga tentang Serangan Israel Terbaru, AS Peringatkan Iran Tidak Membalas!.
Lembaran Baru Dalam Gereja Katolik
Paus baru terpilih, Paus Leo XIV membuka lembaran baru dalam sejarah Gereja Katolik. Sebagai Paus pertama dari Amerika Serikat, ia membawa harapan baru akan kepemimpinan yang lebih progresif, dialogis, dan penuh kasih. Dengan tantangan global yang semakin kompleks, dunia kini menantikan arah dan langkah konkrit yang akan diambilnya dalam memimpin 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia.
- Share